White Shoes & The Couples Company: Band yang Lebih Ngetop di Luar Negeri
Bersinar di negeri sendiri adalah hal yang bagus. Namun, juga bersinar di negeri orang adalah istimewa. Band-band Indonesia yang telah mempunyai nama besar, sering kesulitan untuk menembus pasar asing. Namun beberapa band dengan label indie di Indonesia ada yang lebih bersinar di luar negeri ketimbang negeri sendiri, di antaranya adalah White Shoes & The Couples Company.
Nama White Shoes & The Couples Company terdengar panjang, namun kiprahnya di dunia musik juga panjang seperti namanya. Band ini terbentuk tahun 2002, berawal dari Aprilia Apsari (Sari) dan Yusmario Farabi (Rio), sepasang kekasih yang menjadi mahasiswa Seni Rupa IKJ. Mereka mengajak Saleh (gitar), Sari (vokal/biola), Rio (gitar).
Untuk melengkapi formasi, mereka mengajak sepasang suami istri dari fakultas musik, yaitu Ricky (bass/cello) serta Mela (piano/keyboard). Untuk drummer, Rio mengajak kenalannya, John Navid, yang berasal dari fakultas sama dengan jurusan musik. Jadilah group White Shoes & The Couples Company.
Musik mereka berada di jalur retro dengan campuran klasik dan swing jazz ditambah tone disko bergaya 70-an. Klop dengan gaya pakaian mereka yang bergaya vintage. Itulah mereka, White Shoes & The Couples Company.
Alasan memilih nama White Shoes & The Couples Company hanya karena mereka suka nama itu dan enak didengar. White Shoes & The Couples Company merilis debut albumnya bertajuk “White Shoes & The Couples Company” tahun 2005 lewat label Aksara Records dan didistribusikan oleh Universal Music Indonesia. Namun rupanya tidak hanya Indonesia saja yang memproduksi album band ini. Bahkan mereka dikontrak oleh Minty Fresh Records, sebuah label rekaman dari Chicago, AS.
White Shoes & The Couples Company adalah band Indonesia pertama yang dikontrak oleh label perusahaan musik Amerika. Bahkan MURI mencatat prestasi ini.
Tahun 2007 mereka merilis album kedua yang berjudul Skenario Masa Muda dirilis di lima wilayah, yaitu Amerika, Kanada, Mexico, Australia, dan Jepang sehingga semakin luas saja peredaran album mereka.
Prestasi mereka juga tidak main-main. Mereka telah banyak mendapat penghargaan internasional, di antaranya penghargaan dari Allmusicguide sebagai “The 25 Most Crustwothy Band in 2006”, “The 25 Best Band in Myspace in 2007” oleh Rolling Stone.com dan ‘The Most Blogworthy Band on The Planet in 2007’ oleh Yahoo! Music.
Di bawah label Minty Fresh, mereka semakin sering melakukan promosi album di AS. Sebut saja Austin, San Francisco, New York, Washington DC, dan Los Angeles. Berkat dukungan media pula nama mereka semakin besar. Keberhasilan mereka di luar negeri menunjukkan bahwa karya musisi Indonesia tidak kalah dengan musisi luar lainnya.
Di Indonesia, White Shoes & The Couples Company sempat mengisi soundtrack film “Janji Joni”. Sampai sekarang band ini masih eksis dan sering mengisi event-event musik tanah air.
White Shoes & The Couples Company bisa dibilang kalah dibandingkan dengan band-band besar Indonesia macam Slank, Nidji, Gigi, atau Dewa. Namun, kiprah mereka di luar sana sangat membanggakan. Dengan merilis album berisi lagu-lagu berbahasa Inggris maka memperbesar kemungkinan mereka untuk go international. Mungkin karena alasan itulah akhirnya banyak band-band Indonesia yang mencampurkan lirik lagu dengan bahasa Inggris, atau merilis album dengan lagu yang berisi dua bahasa. Kira-kira band mana lagi yang akan menyusul seperti White Shoes & The Couples Company?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar